LUBUKLINGGAU jalurinformasi.com,- Dengan kejadian penangkapan 3 oknum LSM Watch Relatian of Corrupted (WRC) Korwil Sumsel yang patut diduga melakukan upaya pemerasan kepada kepala sekolah di lubuklinggau oleh Tim Macan Satreskrim Polres Lubuklinggau kemarin, Sabtu (11/03/23). saya selaku pemerhati pendidikan sekaligus penggiat anti korupsi merasa sangat prihatin atas kejadian tersebut. Namun, sebagai seorang pengawas sekolah dan pemerhati pendidikan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada bapak kapolres kota lubuklinggau, karena saya melihat ulah tersebut sudah sangat meresahkan dan mengganggu “otak kecik” teman-teman kepala sekolah yang seharusnya tidak mendapat segala bentuk intimidasi oleh masyarakat sebagaimana yang diamanatkan dalam UU no 14 th 2005 tentang guru dan dosen,” Hal ini diungkapkan Jamaludin melalui Prease releasenya, Minggu (12/03/2023).
Lanjut Jamaludin mengatakan, Adapun dampak dari adanya aktivitas yang dilakukan oleh teman-teman oknum LSM yang “Nakal” tersebut, para kepala sekolah menjadi malas dan takut melakukan berbagai upaya inovasi dalam memajukan sekolah, yang akan berimbas pada kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan khususnya para peserta didik dan masyarakat luas pada umumnya,
” Kenapa saya katakan begitu, akibat dari ulah oknum “LSM NAKAL” tersebut para kepala sekolah yang diberikan amanah untuk mengelola dana untuk kemajuan pendidikan baik berupa dana rutin semisal dana bos, dana komite serta dana-dana yang dikucurkan oleh dinas pendidikan, mereka menjadi takut untuk mengelola dana tersebut”ungkap Jamal.
Lanjut Jamal mengatakan, benar bahwa seperti apa yg sering didengungkan “jika bersih kenapa harus risih”, tapi yg perlu disikapi juga bahwa kemampuan menejerial dan mental masing-masing kepala sekolah tersebut sangat berbeda. kepala sekolah bukanlah malaikat yang suci tanpa dosa, dan saya berani meyakinkan bahwa teman-teman kepala sekolah juga bukanya “iblis” yang rakus dan tamak dengan duit.
” Yakinlah, bahwa mereka sudah dibekali rasa welas asih dan ilmu yg mumpuni untuk tidak begitu rakus dalam mencari nafkah dan mengelola dana yg diamanahkan kepada mereka. bisa dibayang kan jika hal itu menimpa kepada para kepala sekolah yg “bermental lemah” yang tak mau pusing ber urusan dan bersinggungan dengan aparat penegak hukum akibat dari “moop” an dari tema-teman oknum “LSM NAKAL” tersebut. mereka akan masa bodoh dan takut berinovasi untuk kemajuan sekolah. yang akibatnya tentu saja sangat buruk dan berdampak luas terhadap tumbuh kembangnya pendidikan,” ucap Jamal.
Lebih lanjut Jamal mengatakan, Sekali lagi saya pribadi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada kapolres lubuklinggau beserta jajarannya yang telah melakukan OTT tersebut, dan dalam waktu dekat, saya selaku pengawas sekolah dan pemerhati pendidikan akan mengajak para kepala sekolah untuk menyusun langkah sekaligus menginventarisir beberapa nama-nama “oknum LSM dan wartawan nakal” yang selama ini memang kelakuan mereka sudah sangat meresahkan kalangan pendidik di MLM. dan menyampaikan ke Pihak berwenang agar dilakukan tindakan yang terarah dan terukur demi kemajuan dunia pendidikan khususnya di MLM ini.
” Dirinya menghimbau agar pihak APH untuk tidak mudah menerima berbagai bentuk pengaduan yang tanpa didukung dengan bukti petunjuk yang jelas alias “surat cinta” dari kawan-kawan yang “NAKAL” tersebut,”pinta Jamal.
Untuk para atasan langsung dari teman-teman kepala sekolah, agar jangan terlalu mudah dan menelan mentah-mentah setiap berita yang disampaikan kepada bapak-bapak yang terhormat. lakukan ricek dan kroscek terlebih dahulu ke yang bersangkutan agar kawan-kawan kepala sekolah tidak merasa mendapat tambahan tekanan, terutama kepada Pihak inspektorat yang seharusnya bertugas melakukan pembinaan kepada ASN di lingkungannya. dan yang lebih penting, jangan justeru menjalin kolaborasi dengan oknum nakal tersebut
” Sebab saya mencium adanya upaya kolaborasi tersebut dengan tujuan bermacam-macam, terutama berupaya menarik keranah politik para kepala sekolah tersebut.
jika para kepala sekolah tersebut memang terindikasi “nakal”, beri sangsi yang tegas, misalnya berupa pencopotan dari jabatannya, dan beri kesempatan rekan-rekan guru yang lain memang berkeinginan untuk memajukan sekolah,” pungkasnya. (Iman Santoso/rls)